Nama: Hafidh Evanisa Cahya
Nim : 10410100257
Sekilas Protokol Routing
Satu tujuan utama dari sebuah Protokol IP routing adalah agar router bisa secara otomatis menambahkan daftar rute didalam tabel routing-nya, juga sekaligus menentukan rute terbaik jika ternyata untuk satu tujuan ditemukan beberapa rute yang bisa ditempuh. Tujuannya sederhana, tapi prosesnya bisa sangat rumit.
Protokol Routing membantu router untuk mempelajari rute dengan cara saling meng-advertise rute yang telah mereka ketahui. Setiap router pada awalnya hanya mengetahui rute pada subnet yang terhubung langsung dengannya. Kemudian, masing-masing router saling mengirimkan pesan yang berisi daftar rute dalam tabel routingnya. Ketika sebuah router menerima update pesan routing dari router lainnya, maka router akan mempelajari pesan routing tersebut, dan jika terdapat rute dalam pesan tersebut yang belum ada dalam tabel routingnya, maka router akan menambahkannya kedalam tabel routing. Jika semua router saling berpartisipasi dan bertukar pesan routing seperti ini, maka akhirnya setiap router akan mengetahui semua rute dalam satu internetwork.
Classless and Classful Routing Protocols
Beberapa protokol routing masih harus mempertimbangkan pengelompokan network kedalam kelas A,B,atau C dan beberapa protokol routing yang lain mengabaikan aturan pengelompokan seperti ini. Protokol jenis pertama disebut classful routing protocols; dan yang kedua disebut classless routing protocols.
Jenis-jenis protokol routing
1.
Classfull routing
Classful merupakan metode pembagian IP address
berdasarkan kelas dimana IP address ( yang berjumlah sekitar 4 milyar ) dibagi
kedalam lima kelas yakni :
·
Address kelasA 1 bit pertama IP Address-nya“0”
·
Address kelas B 2 bit pertama IP Address-nya“10”
·
Address kelas C 3 bit pertama IP Address-nya“110”
·
Address kelas D 4 bit pertama IP Address-nya“1110”
·
Address kelas E 4 bit pertama IP Address-nya“1111”
Classful routing protocols merupakan
suatu protocol dimana protokol tersebut membawa routing mask information ketika
update routing atau routing advertisements dan juga membawa informasi
ip-address saja, serta menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya.
Kelemahan
kelemahan dari
classful routing protocols ialah tak dapat mensupport VLSM (Variable Length
Subnet Mask) dan Supernetting
Contoh dari
classful routing protocols ialah:
·
1. RIP V1
·
2. IGRP
Kelebihan
2.
Classless routing
Metode classless
addressing (pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak diterapkan, yakni
dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain
Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address
yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga denganNetwork
Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address
digunakan tanda garis miring (Slash)“/”, diikuti dengan angka yang menunjukan
panjang network prefix ini dalam bit.
Contoh: 192.168.0.0/24
Contoh: 192.168.0.0/24
Classless routing protocols ‘memanjangkan’
standard skema IP Adress Class A, B, atau C dengan menggunakan subnet mask atau
mask length sebagai indikasi bahwa router harus menejemahkan IP network ID.
Classless routing protocols memasukan subnet mask bersama dengan IP address
ketika mencari informasi routing.
Contoh dari Classless routing protocols
ialah:
1.
RIP v2
2.
OSPF
3.
Border Gateway Protocol version 4
(BGP4)
4.
Intermediate System to
Intermediate System (IS-IS)